Site icon Seputaran.id

Bukan 6 Ribu, Jumlah Anak Putus Sekolah di Banjarmasin Hanya 2.905 di 2023

Kepala Disdik Banjarmasin Nuryadi diwawancarai terkait PPDB Online. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Anak putus sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin 2023 ternyata tidak sampai 6 ribu melainkan hanya mencapai 2.905.

Jumlah itu usai Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin mengklarifikasi terkait hal itu.

Kepala Disdik Banjarmasin Nuryadi mengatakan, berdasarkan data pihaknya, jumlah anak putus sekolah beragam di tiap kecamatan.

Untuk di Kecamatan Banjarmasin Selatan ada 1.101 ribu anak tidak sekolah.

Dengan rincian jumlah drop out tingkat kelas 1-6 Sekolah Dasar (SD) sebanyak 262 anak. Kemudian untuk kelas 7-9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 164 anak. Sedangkan Lulus Tidak Melanjutkan (LTM) untuk SD 355 anak lalu LTM SMP 320 anak.

Kemudian di Banjarmasin Timur ada 416 anak tidak sekolah.

Dengan rincian jumlah drop out tingkat kelas 1-6 Sekolah Dasar (SD) 93 anak. Kemudian untuk kelas 7-9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 61 anak. Sedangkan LTM SD 128 anak lalu LTM SMP 134 anak.

Lalu di Banjarmasin Barat total ada 541 anak tidak sekolah.

Dengan rincian jumlah drop out tingkat kelas 1-6 Sekolah Dasar (SD) 106 anak. Kemudian untuk kelas 7-9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 96 anak. Sedangkan LTM untuk SD 124 anak lalu LTM SMP 215 anak.

Kemudian di Banjarmasin Utara berjumlah 555 anak tidak sekolah.

Dengan rincian jumlah drop out tingkat kelas 1-6 Sekolah Dasar (SD) 108 anak. Kemudian untuk kelas 7-9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 93 anak. Sedangkan LTM untuk SD 144 anak lalu LTM SMP 210 anak.

Terakhir di Banjarmasin Tengah tercatat 292 anak tidak sekolah.

Dengan rincian jumlah drop out tingkat kelas 1-6 Sekolah Dasar (SD) 67 anak. Kemudian untuk kelas 7-9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 59 anak. Sedangkan LTM untuk SD 67 anak lalu LTM SMP 99 anak.

“Jadi paling banyak di Banjarmasin Selatan sekitar 1.101 ribu anak dan paling sedikit di Banjarmasin Tengah sekitar 292 anak,” ujarnya.

Menurut Nuryadi, anak tidak sekolah terbagi dalam 3 kategori yakni belum pernah bersekolah, drop out dan LTM.

“Artinya berhenti sekolah karena faktor tertentu tanpa menyelesaikan di jenjang sekolah tersebut,” jelasnya.

Kemudian LTM, yang mana setelah lulus dari satu jenjang baik SD ataupun SMP, anak tersebut terdata tidak melanjutkan sekolah.

“Faktor LTM ini dimungkinkan banyak terjadi ketika anak melanjutkan ke lembaga sekolah non formal. Seperti Pondok Pesantren yang menyebabkan anak tersebut tidak terdata melanjutkan. Padahal tetap mendapatkan pendidikan,” jelasnya.

Pihaknya ke depannya, melalukan sinkronisasi data anak yang sudah bersekolah. “Sehingga angka anak tidak sekolah dapat ditekan seminimal mungkin,” tukasnya.

Diwartakan sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Disdik Banjarmasin Edy Junaidi menyebut, ada 6 ribu anak putus sekolah 2023 yang berasal dari jenjang SD hingga SMA. (shn/smr)