Site icon Seputaran.id

Beragam Busana Bermotif Sasirangan Rancangan Ayu Dyah Andari Dipamerkan di Archipelago Banjarmasin

Hj Fathul Janah (istri Gubernur Kalsel H Muhidin), Yennie Rosyanto Yudha (istri Kapolda Kalsel), Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda, Ketua TP PKK Banjarmasin Neli Listriani dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Hj Siti Wasilah saat menjadi model peragaan busana kain Sasirangan karya Ayu Dyah Andari. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin memukau setelah dikombinasikan gaya modern yang dipamerkan oleh desainer terkenal Ayu Dyah Andari.

Dan beragam busana bermotif sasirangan hasil rancangan Ayu Dyah Andari dipamerkan acara Archipelago Banjarmasin, di Hotel Fugo, Kamis (25/9/2025).

Desain sasirangan itu diperagakan oleh model ‘dadakan’ yakni Hj Fathul Janah istri Gubernur Kalsel H Muhidin,  Istri Kapolda Kalsel Yennie Rosyanto Yudha, Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda, Ketua TP PKK Banjarmasin Neli Listriani dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Hj Siti Wasilah, serta sederet model cantik. Semuanya tampak cantik dan anggun dengan balutan busana sasirangan.

Ketua TP PKK Banjarmasin Hj Neli listriani memamerkan stelan rok dan atasan berwarna coklat tua dan krem. Pakaian atasan sasirangan coklat dipadu dengan rok tutu sangat serasi dan elegan.

Di sela kegiatan itu, ia menyatakan, sangat mengapresiasi karya desainer sasirangan Ayu Dyah Andari. “Kain sasirangan yang dipadu-padankan sangat bagus dan elegan,” ungkap Neli.

Ia berharap, karya-karya ini juga bisa membawa kain sasirangan ke tingkat Internasional. “Dari sini wastra kain sasirangan menjadi naik level, dikenal publik dan sasirangan lebih mendunia. Apalagi di tangan desainer busana sasirangan sangatlah elegan sesuai dan menaikkan kualitasnya,” sebutnya.

Sementara Desainer Ayu Dyah Andari menuturkan, melirik custumer di nusantara dan customer loyalis yang ada di Banjarmasin. Selain itu juga telah memperkenalkan wastra Indonesia kain sasirangan ke luar negeri.

“Tahun lalu busana desain dengan sasirangan sempat dibawa ke Paris,di situ sangat sudah jatuh cinta dengan sasirangan,” ungkapnya.

Ia merasa, memadupadankan busana dengan kain sasirangan ini sangat menyenangkan, karena sudah sangat mirip dengan kain jumputan asal daerahnya Palembang. Namun kain sasirangan memiliki motif sehingga bisa dikembangkan lagi menjadi bunga mawar.

“Pokoknya mendesain dengan kain sasirangan sangat mudah dan Alhamdulillah hasilnya sangat cantik,” tukasnya.

Selain fashion show, busana sasirangan dipakai tersebut juga dilelang yang hasilnya disumbangkan untuk Yayasan Kanker Indonesia (YKI). (shn/smr)