Site icon Seputaran.id

Bekerjasama dengan Hasnur Group, YPWB Latih Manajemen dan Pengelolaan UMKM Penyandang Disabilitas

Workshop manajemen dan pengelolaan UMKM bagi penyandang disabilitas. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Yayasan Pensil Waja Banua (YPWB) kerja sama dengan PT Hasnur Internasional Shipping menggelar Workshop Manajemen dan Pengelolaan UMKM, di Wetland Square Banjarmasin, Minggu (14/1/2024).

Kegiatan dengan tema Mengatasi Ketimpangan Mewujudkan Kemandirian ini dilaksanakan selama sehari dan diikuti 30 peserta dari penyandang disabilitas.

Ketua YPWB Ahda Huda Nor diwakili Sekretaris Muhammad Iqbal Anshori mengatakan, peserta workshop yang terlibat adalah yang pernah ikut pelatihan sebelumya.

“Kegiatan yang dilaksanakan merupakan lanjutan dari pelatihan di 2022 yakni untuk Frozen Food. Jadi lanjutannya terkait memanajemen dan pengelolaan UMKM, agar bagaimana disabilitas bisa mengelola usaha telah diolah dan belum,” ucapnya.

Pelatihan sebelumnya, kata dia, pihaknya telah memberika modal untuk membuat usaha-usaha kecil. “Jadi kembali lagi, kepada teman-teman disabiltas apakah telah membuka usaha atau belum ?,” tanyanya.

Dan diakuinya, saat pihaknya melakukan monitoring ada yang telah memulai usaha kecil-kecilan. Seperti jualan snack usus, kerupuk dan lainnya, ada juga telah membuka catering.

“Jadi kebanyakan memang usaha kuliner kecil-kecilan. Soalnya pada saat ini lagi trendnya frozen food di Banjarmasin jadi lebih fokus ke sana dan bagaimana memasarkan ke masyarakat luas,” jelasnya.

Ia mengharapkan, dengan bekerja sama dengan PT Hasnur Internasional Shipping ini, bisa membuat instansi ataupun perusahaan lain ikut membantu.

“Soalnya untuk menjadikan Banjarmasin sebagai kota yang layak disabilitas atau inklusi,” tuturnya.

Kemudian untuk melaksanakan Undang-Undang, yang menyebutkan 1 persen kuota bagi perusahaan swasta dan 2 persen bagi pemerintahan harus menerima pegawai dari penyandang disabilitas.

“Semoga saja kegiatan ini berkelanjutan dan rencananya ke depan setelah ini per batch (Kelompok) dengan orang yang baru lagi. Dengan batch pelatihan lain seperti kerajinan kain sasirangan atau lainnya, jadi tidak hanya terfokus pada frozen food, soalnya masih banyak yang lain,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur HCGS dan Business Development PT Hasnur Internasional Shipping Tbk Rahmad Pudjotomo mengatakan, kegiatan dilaksanakan telah sesuai komitmen perusahaan melalui program CSR.

Yakni dalam rangka memberdayakan UMKM, khususnya meningkatkan kemapuan penyandang disabilitas dalam mengelola usaha, serta membangun kesetaraan dalam berusaha.

Ia menyatakan, pihaknya siap memberikan bantuan modal kepada peserta pelatihan yang dinilai memiliki kemapuan dan kemauan, sekaligus mendapatkan penilaian yang bagus dalam kepesertaannya dalam pelatihan.

“Detailnya nanti bakal kita rumuskan kemudian, harapan kami setidaknya dengan ada kegiatan ini akan memberikan motivasi, wawasan dan semangat baru bagi seluruh peserta,” pungkasnya.

Salah satu peserta Ninda mengatakan, lebih memilih usaha ke makanan kue-kue kering maupun basah dan telur asin.

“Sebelumnya usaha frozen food, seperti cireng, dimsum serta nuget. Oleh keterbatasan tempat penyimpanannya yang lumayan harganya. Jadi beralih ke usaha yang lain,” terangnya.

Ia merasa, dengan adanya workhsop ini jadi lebih banyak mengetahui manajemen dan pengelolaan usaha agar lebih berkualitas dan berkembang.

“Jadi lebih banyak tahu, kalau produk usaha makanan perlu memiliki label, keterangan BPOM dan lainnnya. Jadi nanti bakal kami urus oleh ingin membesarkan usaha sambil merangkul teman difabel lainnya,” tuturnya.

Penyandang disabilitas ini mengatakan, dalam memasarkan produknya dengan ikut bazar dan online.

Sedangkan pembuatan produk tergantung permintaan pelanggan dan kondisi.

“Misalnya saat puasa Ramadhan kita bikin kue basah, kalau mau Hari Raya kue kering dan lainnya. Kita telah memiliki toko ada di Jalan Sultan Adam dan Beruntung Jaya,” tukasnya. (shn/smr)