Site icon Seputaran.id

Bank Kalsel Catat Aset Tertinggi Sepanjang Sejarah, Tembus Rp35,36 Triliun di Triwulan III 2025

Kegiatan Media Gathering Media dengan Bank Kalsel. (foto : seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Bank Kalsel kembali menorehkan capaian gemilang. Hingga Triwulan III tahun 2025, bank kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) ini mencatat aset tertinggi sepanjang sejarah senilai Rp35,36 triliun.

Kepala Divisi Perencanaan dan Kinerja Bank Kalsel, Deddy Setiawan, mengungkapkan, kinerja keuangan tumbuh luar biasa di berbagai lini. “Aset kami tumbuh 32,62 persen year on year, menjadi pencapaian tertinggi sejak Bank Kalsel berdiri,” ujarnya dengan bangga.

Selain itu, laba Bank Kalsel juga menanjak tajam hingga Rp399,37 miliar, meningkat 31,96 persen (yoy). Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) ikut tumbuh signifikan mencapai Rp28,35 triliun atau naik 38,61 persen (yoy). Rinciannya, Giro Rp13,95 triliun, Tabungan Rp5,59 triliun, dan Deposito Rp8,81 triliun.

Rasio Keuangan Tetap Kokoh, Bank Kalsel Semakin Efisien. Deddy menjelaskan, berbagai rasio penting Bank Kalsel masih berada di level yang sangat sehat. Rasio kecukupan modal (CAR) menunjukkan ketahanan kelembagaan yang kuat. Tingkat pengembalian modal (ROE) juga memberikan imbal hasil optimal bagi para pemegang saham.

“Rasio bunga bersih (NIM) dan efisiensi (BOPO) tetap terjaga. Pendapatan berbasis biaya (fee based income) pun meningkat signifikan,” terang Deddy.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) masih jauh di bawah ambang batas regulasi, dan dana murah (CASA) terus bertahan di level stabil. Meski begitu, Bank Kalsel menyiapkan strategi khusus untuk meningkatkan rasio intermediasi (LDR) di periode mendatang. “Alhamdulillah, kami berhasil mempertahankan status Bank Kalsel sebagai bank kategori sehat,” tegasnya.

Ekspansi Jaringan dan Digitalisasi Layanan. Bank Kalsel terus memperluas jangkauan layanannya melalui pembukaan empat Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) di Tanjung, Rantau, Kotabaru, dan Marabahan.
Selain itu, bank juga mulai menerapkan konsep Smart Branch System (SBS) di beberapa cabang secara bertahap.

“Kami ingin masyarakat di seluruh Kalimantan Selatan menikmati layanan syariah yang mudah diakses,” jelas Deddy.

Bank Kalsel juga memperluas kehadirannya di Mall Pelayanan Publik di berbagai kabupaten/kota, serta mengganti 161 unit mesin ATM menjadi Cash Recycle Machine (CRM) untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih cepat dan efisien.

Menuju Bank Devisa dan Peningkatan Inklusi Keuangan. Bank Kalsel kini tengah bersiap menyandang status Bank Devisa. Status ini akan membuka layanan transaksi valuta asing (valas), transfer internasional, inkaso, serta fasilitas perdagangan luar negeri.

“Target kami, pada Triwulan IV 2025, Bank Kalsel sudah resmi beroperasi sebagai Bank Devisa,” ujar Deddy.

Langkah ini diharapkan memperkuat dukungan terhadap aktivitas ekspor-impor dan transaksi lintas negara, sekaligus mendorong ekonomi daerah agar lebih terhubung dengan pasar global.

Tak hanya itu, inovasi juga hadir melalui program ADINK (Agen Digital Inklusi Keuangan) layanan Laku Pandai yang menjangkau masyarakat di daerah terpencil. Hingga September 2025, Bank Kalsel telah memiliki 592 agen ADINK.

“ADINK sudah hadir bahkan hingga Pulau Sembilan, Kotabaru. Kami ingin seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati layanan keuangan modern,” tutur Deddy.

Membangun Bank Daerah yang Kompetitif dan Inklusif Melalui kinerja keuangan yang solid, inovasi digital, dan komitmen memperluas inklusi keuangan, Bank Kalsel membuktikan diri sebagai bank daerah yang tangguh, sehat, dan kompetitif di era modern.

“Fokus kami tetap satu, menghadirkan layanan terbaik untuk masyarakat Kalimantan Selatan, sambil terus tumbuh bersama daerah,” tutup Deddy optimistis. (sma/smr)