Site icon Seputaran.id

Bank Kalsel Beri Bantuan Dana Asupan Gizi kepada Anak Stunting Desa Berangas 

Foto bersama usai penyerahan bantuan. (foto : istimewa)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ), Bank Kalsel turut terlibat dalam penanganan stunting, yakni dengan meningkatkan asupan gizi kepada anak stunting di Desa Berangas, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Diketahui dari data Pemprov Kalsel, kasus stunting di Batola merupakan yang tertinggi di Kalsel.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap percepatan penanganan Stunting tersebut, UPZ Bank Kalsel bersama UPZ Bakti Bersama, berkolaborasi memberikan bantuan dana untuk peningkatan asupan gizi kepada anak stunting.

Dana bantuan tersebut nantinya akan disalurkan dalam bentuk vitamin, susu, biskuit, kacang hijau, telur, dan kebutuhan lainnya, yang akan diberikan selama Enam bulan.

Bantuan, secara simbolis diserahkan oleh Direktur UPZ Bank Kalsel, Fajri Muhtadi kepada Wakil Ketua UPZ Bakti Bersama, Marhusin, di Kantor UPZ Bank Kalsel.

Kemudian bantuan tersebut nantinya akan diserahkan langsung kepada anak stunting di Desa Berangas Timur dan Berangas Tengah, yang telah masuk dalam daftar penerima.

Direktur UPZ Bank Kalsel Fajri Muhtadi menyampaikan, stunting merujuk pada kondisi pertumbuhan tubuh yang tehambat, atau gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan kurangnya asupan makanan bergizi.

Berbagai upaya percepatan penanganan stunting, juga telah dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, komunitas dan juga swasta.

Penanganannya stunting, ada program Bapak Asuh Anak Stunting, pemberian dua telur setiap hari, dan program lainnya.

Melalui program Bapak Asuh Anak Stunting tersebut, pemerintah melibatkan swasta dan masyarakat baik perorangan maupun kelompok, untuk bersama sama, keroyokan memberikan bantuan kepada para penderita stunting.

“Atas dasar itu UPZ Bank Kalsel ikut memberikan sumbangsih dalam upaya penurunan angka stunting di Kalsel,” katanya.

Berkat kerja keras dan berbagai inovasi yang telah dijalankan pada 2022, Kalsel berhasil menurunkan angka stunting dari 30 persen di 2021, menjadi 24,6 persen, berdasarkan data Survei status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.

“Semoga dengan bantuan ini persentase kasus stunting di Kalsel makin turun,” tukasnya. (adv/smr)