SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN– Dunia musik di Kalimantan, khususnya di banua, kembali mendapat ruang untuk unjuk gigi.
Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) menggelar Banjarmasin Phoria Band Competition Vol. 1, sebuah ajang kompetisi band yang memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Banjarmasin.
Event yang akan digelar pada 14 September 2025 untuk babak penyisihan di Siring Menara Pandang. Lalu dilanjutkan pada 20 September 2025 untuk grand final di Halaman Balai Kota Banjarmasin. Even ini sendiri dibagi dalam dua kategori, yakni Umum dan Pelajar.
Bendahara kegiatan, Ferdi Arisa, menegaskan bahwa misi utama kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba musik, melainkan sebagai wadah untuk membangkitkan kembali gairah bermusik di Banua yang sempat redup beberapa tahun terakhir.
“Kami ingin musisi Banua dan Kalimantan bisa bangkit. Dulu awal 2000-an, festival musik sangat ramai dan mampu menghidupkan studio-studio musik. Sekarang kondisinya sepi. Melalui Banjarmasin Phoria, kami ingin menghidupkan lagi kreativitas musisi lokal dan memberi mereka panggung untuk berkarya,” ujar Ferdi.
Kompetisi ini juga terbuka luas untuk kalangan pelajar, yang diharapkan menjadi generasi penerus dunia musik di Kalimantan. Dengan pendaftaran gratis dan kuota terbatas 50 peserta per kategori, penyelenggara optimistis antusiasme akan tinggi.
Selain memperebutkan hadiah uang tunai dengan total puluhan juta rupiah, juara pertama dari tiap kategori juga akan tampil pada acara puncak Hari Jadi Kota Banjarmasin.
Kategori Umum memperebutkan hadiah Rp20 juta untuk juara pertama, Rp15 juta untuk juara kedua, dan Rp10 juta untuk juara ketiga, plus kategori favorit Rp3 juta. Sementara di Kategori Pelajar, juara pertama meraih Rp7,5 juta, juara kedua Rp5 juta, juara ketiga Rp3 juta, serta kategori favorit Rp1 juta. Ada juga penghargaan Best Player senilai Rp1 juta per orang.
Ferdi berharap, event ini dapat menjadi titik awal kebangkitan ekosistem musik Banua.
“Musisi bukan hanya soal hiburan, tapi juga bagian dari ekonomi kreatif. Kalau ada ruang berkarya, otomatis studio, penyewaan alat, dan industri musik lainnya juga akan bergerak,” tegasnya.
Pendaftaran sudah dibuka melalui tautan resmi panitia dan dapat diakses secara daring.(saa/SMR)