Site icon Seputaran.id

Bangunan Ketupat Roboh saat Hujan Disertai Angin Kencang

Bangunan Ketupat di Kawasan Siring Sungai Baru yang ambruk saat hujan disertai angin kencang.

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Bangunan Tugu Ketupat di Kawasan Siring Sungai Baru, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ambruk, saat hujan disertai angin kencang, pada Kamis (17/11/2022) sekitar pukul 18.35 WITA.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Dan sementara belum bisa ditaksir kerugian yang diderita.

Namun menurut salah satu warga Umar, saat berteduh dari hujan deras di sekitar lokasi, tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan bangunan ambruk.

“Saat saya cek asal suara, ternyata Bangunan Ketupat yang ambruk. Kejadian saat hujan yang diiringi angin deras,” ujarnya.

Sementara itu dalam video yang didapat seputaran.id, seorang warga menyebut Bangunan Ketupat yang hampir rampung itu belum lagi diresmikan.

Ia juga menyebut, penggunaan kontruksi berbahan besi tak layak untuk menopang bambu sebagai bahan utama Bangunan Ketupat.

“Investor kada percaya dipadahi, jar sorang pasti rubuh, pasti rubuh. Pina mesti membangun dari paring, tulangnya bebaya sangkut. Investornya kada percaya, hanya angin yang sekali meniup ja, rabah,” kata warga pakai bahasa Banjar dalam video tersebut.

Terpisah, Ketua Fraksi PAN DPRD Banjarmasin HM Faisal Hariyadi mendengar ambruknya bangunan tersebut langsung mengucap syukur Alhamdulillah.

“Kita bersyukur robohnya sekarang, coba pada saat sudah operasional. Mungkin bisa saja akan memakan korban dan lainnya,” ucap Faisal.

Bagi dia, insiden ini harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan pihak kontraktor atau investor, agar lebih memperhatikan kontruksi dalam setiap bangunan.

Bangunan Ketupat itu sebagai proyek penunjang destinasi wisata kuliner berbasis sungai di kawasan Kampung Ketupat, Sungai Baru, dengan investor PT Juru Supervisi Indonesia.

Pengerjaan digarap setelah penandatangan kerjasama dengan Pemko Banjarmasin, pada 1 Agustus 2022 lalu, dengan investasi sekitar Rp 6 miliar.

Atas insiden itu, Head of Business Development PT Juru Supervisi Indonesia M Wahyu B Ramadhan mengatakan, penyebab Bangunan Ketupat itu roboh karena faktor cuaca, yakni angin kencang.

Sementara, kata dia, kontruksi bangunan belum selesai dan masih dalam proses penguatan. “Tapi keburu ada kejadian,” imbuhnya.

Menurut dia, pengerjaannya sudah 70 persen dan harusnya selesai pada November ini. “Tapi, karena ada kejadian ini, maka pengerjaannya diulang dan ditargetkan selesai pada Desember 2022,” ujarnya.

Wahyu optimis bangunan yang ditaksir menelan anggaran Rp 500 juta tersebut akan selesai sebelum 2023. “Bangunan tersebut belum diserahterimakan dengan Pemko Banjarmasin. Jadi tanggung jawab pengerjaan masih ada di pihak kita,” tukasnya. (smr)