Site icon Seputaran.id

Aturan Tak Seketat Dulu, Permintaan Sapi Kurban Lebih Banyak

Stok sapi kurban di RPH Banjarmasin. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, permintaan sapi kurban sudah mulai banyak di Banjarmasin.

“Kemungkinan mendekati hari raya nanti makin banyak lagi,” kata Kepala Rumah Potong Hewan (RPH) Banjarmasin Agus Siswadi, saat ditemui dikantornya dan sambil meninjau ketersedian sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) di Jalan Tembus Mantuil, Keluruhan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (7/06/2023).

Tahun lalu permintaan sapi kurban juga cukup tinggi, namun karena adanya penyebaran virus Penyakit Mulut Kaki (PMK) membuat ketersediaan terbatas. Sehingga pengiriman dari daerah pemasok dibatasi.

Hal itu membuat permintaan masyarakat akan hewan kurban tahun lalu tidak bisa terpenuhi sepenuhnya, lantaran keterbatasan sapi yang tersedia. Di samping harganya yang juga melonjak naik sejak PMK menyerang.

“Namun sekarang tidak seketat dan terbatas seperti dulu. Makanya ketersediaan kita ada banyak, Insya Allah terpenuhi dan cukup. Tahun lalu diperkirakan sekitar 1.000 ekor sapi sekarang bisa sampai 1.200 ekor sapi bahkan lebih,” ujarnya.

Ia mengatakan, sekarang ini yang sudah masuk di kisaran 300 ekor sapi dari Sampang Madura dan Kupang. Dan nanti ada lagi bongkar diperkirakan masuk sekitar 200 ekor sampai 300 ekor dari Kupang.

Untuk ketersediaan sapi di RPH Basirih kebanyakan berasal dari Madura, Kupang, dan Bima yang memang menjadi daerah pemasok hewan ternak sapi langganan para juragan sapi di Banjarmasin.

Menurutnya, tahun ini harga sapi kurban mengalami kenaikan harga dari tahun lalu, di kisaran Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per ekornya. “Jika dulu harganya Rp 15 juta bisa Rp 17 sampai Rp 18 juta,” imbuhnya.

“Kenaikan sudah terjadi dari pemasok. Namun kenaikan masih terbilang normal apalagi jelang kurban. Dibandingkan tahun lalu tinggi harganya,” katanya lagi.

Agus Siswadi menuturkan, yang lebih banyak yang dicari adalah sapi dari Kupang, karena ukuran sedang dan harga terjangkau.

Sedangkan dari Sapi Madura lebih besar dan harganya juga lumayan, seperti SKPD yang membeli biasanya dikisaran Rp 30 juta sampai Rp 50 juta, tergantung beratnya.

“Untuk kesehatan hewan yang masuk juga sudah dicek dan diberi tanda, bahwa sapi aman, sehat serta bisa dikonsumsi,” sebutnya.

Sementara itu, salah satu juragan sapi di RPH Basirih, Yamin mengatakan, menghadapi permintaan di Hari Raya Idul Adha tahun ini, sudah mempersiapkan sekitar 2.900 ekor sapi untuk kurban.

“2.900 itu untuk pengiriman 6 kali kapal, secara bertahap dikirim dan malam ini ada bersandar kapalnya,” katanya.

Dia mengatakan, sapi yang dijual mulai dari Madura, Bima dan Kupang, yang harga jualnya juga bervariasi tergantung berat dan jenisnya.

“Untuk sapi besar atau sapi limosin asal Madura itu dijual dengan harga mencapai Rp 45 juta per ekor. Sedangkan sapi kecil seperti sapi Kupang dengan berat sedang itu harganya di kisaran Rp 18 juta hingga Rp 19 juta per ekornya,” katanya.

Ia melanjutkan, untuk permintaan hewan kurban, biasanya lebih banyak pada jenis sapi Kupang, yang memang harganya cukup standar.

“Tahun ini penjualan ada peningkatan dibandingkan sebelumnya, sekarang sudah kisaran 60 persen,” ujarnya.

Tak menutup kemungkinan, kata dia, harga sapi akan mengalami kenaikan seiring dengan permintaan yang sudah ramai saat ini meski masih tiga pekan lagi.

“Untuk kesehatan juga selalu dijaga, agar tetap sehat sampai diantar pembeli nantinya,” tukasnya. (shn/smr)