Site icon Seputaran.id

ASN, TP PKK dan Baznas Banjarmasin Kayuh Baimbai Cegah dan Turunkan Stunting

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina didampingi Ketua TP PKK Banjarmasin Siti Wasilah Ibnu Sina saat memberikan paket makanan tambahan kepada warga. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Aparatur Sipil Negara (ASN) Peduli Stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banjarmasin berkolaborasi dalam rangka menuju Kelurahan bebas stunting.

Salah satunya untuk empat kelurahan di Banjarmasin, yakni Mawar, Telawang, Alalak Tengah dan Sungai Jingah. Dengan konsep Ka Baimb Baacting (Kayuh Baimbai Banjarmasin Cegah dan Turunkan Stunting ) 2023.

“Ada dua kawasan menjadi tempat ditinjau dan berdialog dari 4 kelurahan itu, yakni Telawang dan Alalak Tengah. Untuk memastikan program penurunan angka stunting bisa berjalan dengan baik,” kata Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.

Nantinya di kelurahan tersebut, ada pemberian makanan tambahan dan edukasi kepada masyarakat termasuk semua baik itu Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil dan Anak Lahir Berat Badan di bawah 2,5 kg, juga dilakukan Gabumil (Gaduhi Ibu Hamil).

Adapun jumlah sasaran atau kasus di Kelurahan Telawang ada 8 dan Alalak Tengah ada 9.

Alokasi anggaran untuk pemberian makanan tambahan senilai Rp 20 ribu selama 6 bulan. Dengan total biaya di Alalak Tengah Rp 32,8 juta untuk 9 orang dan Telawang Rp 28 juta untuk 8 orang.

“Kira-kira itu bagian dari upaya kita untuk menurunkan angka stunting di Banjarmasin,” ujarnya.

Soalnya, kata Ibnu, target penurunan stunting cukup besar dari 22,4 persen menjadi 14 persen.

“Saya berharap dengan didata ulang, diberikan edukasi dan makanan tambahan serta dilakukan pengecekan terus sekitar 8 anak di Telawang mungkin sudah bisa ke luar dari data stunting sekitar 1 bulan bahkan 3 bulan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin Helfiannoor mengatakan, 4 kelurahan yang diserahkan bantuan makanan tambahan, akan menjadi pilot project kelurahan dengan target nol kasus.

“Yaitu dengan implementasi tadi, yakni dengan kolaborasi ASN Peduli Stunting, Pendampingan TP PKK dan intervensi oleh Baznas Banjarmasin. Jadi dengan intervensi dilakukan, harapannya beberapa kelurahan yang angka kasusnya dibawah 10 bisa jadi nol,” sebutnya.

Dengan begitu, Ibnu menyatakan, akan mendeklarasikan, beberapa kelurahan di Banjarmasin angka kasus stuntingnya telah nol. (shn/smr)