Site icon Seputaran.id

Angkutan Umum Bus Trans Banjarmasin Mulai Dikenakan Tarif Per 1 Agustus, Segini Bayarnya 

Bus Trans Banjarmasin yang kini dikenakan tarif dari sebelumnya gratis. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Angkutan umum Bus Trans Banjarmasin mulai dikenakan tarif per 1 Agustus 2024 lalu. Sebelumnya angkutan tersebut digratiskan

Pengenaan tarif pengguna Bus Trans Banjarmasin itu sendiri, seiring untuk mendongkrak Pendapatan Belanja Daerah (PAD) dari Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin.

Namun pengenaan tarif tersebut dari sebelumnya gratis, rupanya disambut positif dan dukungan masyarakat.

Sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 tahun 2023, tentang tarif bus trans diberlakukan Agustus ini.

Ada tiga kategori tarif yang dibebankan kepada penumpang yakni masyarakat umum Rp3 ribu, Pelajar/Mahasiswa Rp2 ribu, sedangkan Lansia atau Disabilitas Rp0 alias gratis.

Rita warga Banjarbaru mengatakan, sangat bersyukur adanya angkutan tersebut, apalagi setiap naik gratis.

“Siapa yang tidak mau gratis, apalagi tidak mengekeluarkan uang. Tapi kalau memang ada bayar, ikut aja. Jadi mendukung adanya tarif naik bus dilakukan oleh pemerintah,” ungkapnya saat ditemui disela-sela menunggu Bus di Halte 0 KM, Selasa (6/8/2024).

Walau begitu, ia menyebut, untuk naik bus tersebut tetap menggunakan kartu yang secara otomatis terinput.

“Kalau tidak pakai kartu tidak diperkenankan naik,” katanya.

Sementara itu, penumpang lainnya Mahrus, juga mendukung adanya tarif tersebut.

Hanya saja, Warga Kayu Tangi ini mengharapkan, dengan dikenakan tarif pelayanan bus tersebut menjadi makin lebih bagus.

“Jika sebelumnya menunggu itu agak lambat. Mudahan dengan ada tarif ini, tidak lama lagi. Biasanya menunggu bisa 15 menit bahkan sampai 30 menit lebih,” tuturnya.

Ia mengharapkan, rute bus juga diperbaiki. Soalnya, kata dia, kadang-kadang bus itu datang bersamaan dari satu arah, sementara yang berlawanan arah agak lama.

“Jadi seperti tak disiplin dan tidak teratur, harusnya dari arah satu dan lainnya sama ada atau berbarengan. Diharapkan rute nya agar diperbaiki lagi, soalnya menjadi keluhan masyarakat selama ini,” ungkapnya.

Begitu juga dengan Suhaini warga Basirih, yang juga mendukung dikenakan tarif untuk naik bus.

“Kalau tidak berbayar, penumpang itu sering turun naik yang tidak ada gunanya dan membuat sesak. Kadang-kadang bisa sampai 10 kali seperti itu. Jadi penumpang lain merasa terganggu,” ketusnya.

Dia pun menginginkan, para sopir tidak melambatkan waktu menuju halte, agar menunggu tidak memakan waktu lama.

“Soalnya sering menunggu lama, bahkan sampai 1 jam,” keluhnya.

Suhaini juga meminta, ada pengawasan dari instansi terkait agar pelayanan bus ini bisa memberikan layanan pria bagi masyarakat.

“Jadi maunya ada pengawasan dari Dishub supaya tepat waktu dan tidak menunggu lama,” tukasnya. (shn/smr)