Site icon Seputaran.id

Ancaman Rabies Masih Mengintai, DKP3 Gerak Cepat Pencegahan

Upaya vaksinasi rabies yang dilakukan DKP3 Banjarmasin. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Jangan anggap remeh gigitan hewan peliharaan. Meski tak terlihat berbahaya, namun bisa jadi menyebabkan rabies.

Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKP3) Banjarmasin, bergerak cepat melakukan langkah pencegahan lewat program vaksinasi rabies gratis.

Kepala Seksi Medik Veteriner DKP3 Banjarmasin drh Annang Dwijatmiko menuturkan, rabies masih menjadi penyakit strategis nomor satu di Indonesia.

Indonesia sendiri hingga kini belum berstatus bebas rabies. Dan kalau ada orang yang tergigit hewan terinfeksi rabies, harus segera diberikan vaksin anti rabies.

“Bila tidak, bisa berujung fatal bahkan dapat mengakibatkan kematian,” tutur Annang.

Penularan rabies terjadi lewat gigitan dan air liur hewan terinfeksi. Virus ini menyebar melalui sistem saraf pusat menuju otak. Kecepatan penyebaran tergantung lokasi gigitan.

“Kalau di jempol kaki, bisa butuh waktu tiga hingga enam bulan. Tapi kalau di bahu atau leher, bisa jauh lebih cepat,” jelasnya.

Sepanjang 2025 ini, DKP3 Banjarmasin mencatat ada tujuh kasus gigitan hewan yang dilaporkan warga. Namun, jumlah sebenarnya diperkirakan lebih banyak.

“Bisa saja korban langsung berobat ke Rumah Sakit tanpa melapor ke Dinas. Kadang masyarakat menganggap gigitan itu tidak berdampak serius,” bebernya.

Karena itu, vaksinasi rabies menjadi satu-satunya benteng pencegahan efektif. “Diimbau para pecinta hewan untuk tidak hanya mengandalkan kegiatan vaksinasi massal tahunan,” pintanya.

Masyarakat diharapkan rutin melakukan kontrol kesehatan dan vaksinasi hewan ke klinik terdekat. “Kesadaran masyarakat terhadap bahaya rabies sudah meningkat. Tinggal bagaimana kebiasaan vaksin dan kontrol rutin ini terus dijaga,” tukasnya. (shn/smr)