Site icon Seputaran.id

Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Geruduk Balaikota Banjarmasin, Tuntut Penanganan Masalah Sampah

Walikota Banjarmasin HM Yamin saat menemui massa yang menuntut penanganan sampah. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Banjarmasin datangi Balaikota Banjarmasin, Jalan RE Martadinata, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Rabu (12/3/2025) pagi.

Massa yang terdiri dari belasan mahasiswa dan pencinta lingkungan tersebut datang sambil membawa spanduk bertuliskan Banjarmasin # Rigat !!!!.

Rupanya kedatangan massa tersebut pertama menuntut Pemko Banjarmasin untuk bisa mengatasi krisis sampah di Banjarmasin. Kedua, optimalisasi pengelolaan sampah di Banjarmasin. Ketiga, melibatkan masyarakat dalam solusi berkelanjutan. Terakhir yaitu tindakan konkret dalam satu bulan atau 30 hari ini.

Walikota Banjarmasin HM Yamin langsung menemui massa tersebut dan mendengarkan aspirasi dan tuntutan yang disampaikan.

Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Khairil menyatakan, tuntutannya yakni terkait tagarnya Banjarmasin Rigat yang mana sekarang tengah dibanjiri oleh sampah bukan lagi air.

“Kita merasakan bagaimana masyarakat di Banjarmasin, setidaknya tau sampah di kota ini sekitar 500 ton per harinya. Lalu bagaimana solusinya dari Pemerintah untuk menangani permasalahan itu,” ucapnya.

Dia menegaskan, pihaknya memberikan waktu selama 30 hari ke depan untuk mengatasinya dan menindaklanjuti persoalan darurat sampah ini.

“Kami juga bersama-sama berkomitmen akan mengawal terkait hal ini ke Pemerintah Pusat di Jakarta dan mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama membantu membasmi sampah. Karena dari unsur masyarakat sudah berbicara ke kami untuk meminta permasalahan sampah ini selesai,” terangnya.

Ia melanjutkan, pihaknya juga mendukung langkah-langkah dari pemerintah untuk membasmi sampah. “Tumpukan sampah ini terjadi adalah hal yang memang lumrah, karena tidak ada edukasi dan seruan ke masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Orator Aksi Aliansi Mahasiswa Peduli Lingkungan Habibi mengungkapkan, ada beberapa poin yang harus bisa diselesaikan dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya.

Adapun poin pertama, menjalankan program pemilahan sampah di kelurahan untuk mengurai ratik di Banjarmasin. Sebab, dalam seharinya bisa mengurangi 50 ton sampah.

Kemudian poin kedua, akan diadakan kawasan untuk dijadikan lokasi pemilahan dan mengurangi sampah. Lalu poin ketiga, telah menyurati Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH RI) untuk audiensi.

“Dalam suratnya itu ada dua poin yang disampaikan yakni meminta Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Basirih dibuka sementara dalam jangka waktu ditentukan. Karena yang terjadi di Banjarmasin langsung ditutup, berbeda daerah lain yang diberi jangka waktu sekitar 3 hingga 6 bulan tegurannya,” tuturnya.

Lewat surat tersebut, juga meminta KLH RI untuk memberikan solusi di Banjarmasin. Soalnya sepertinya sekarang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin sudah stagnan ataupun belum menemukan solusi konkret.

Kemudian poin keempat dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya harus ada langkah konkret yang bisa untuk menyelesaikan masalah sampah di Banjarmasin. “Kalaupun memang tidak ada, kami siap pantau terus ke depannya. Jangan sampai perihal ini membuat geram elemen lain dan masyarakat bisa berhadir menyampaikan bahwa tak ada langkah konkret.

“Jangan sampai berlarut-larut, Banjarmasin banjir air dan sampah juga,” ketusnya.

Pihaknya juga sudah ada perjanjian hitam diatas putih, berarti siap menyepakati apa yang telah tertulis didalam isi kertas itu. “Siap bertanggung jawab, kalau tidak, akan datang lagi untuk menagih kesiapan mereka yang telah ditandatangani,” tukasnya.

Walikota Banjarmasin HM Yamin HR mengucapkan terima kasih kepada massa yang telah mengingatkan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Mengingat, kondisi Banjarmasin saat ini masih berserakan sampah di mana-mana.

Dikatakannya, sudah ada beberapa hal dan langkah telah dilakukan untuk darurat sampah tersebut, yakni dengan bersurat Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH RI), serta ada beberapa titik pemilahan yang telah dilaksanakan.

“Pasti cuma, perlu proses dan perlahan melakukan sosialisasi dan apakah harus aksi secara tidak langsung. Kemudian apakah akan membentuk Satgas, nantinya akan dibahas lebih lanjut lagi,” katanya.

Menurut Yamin, beberapa waktu lalu juga telah melakukan pertemuan dengan 52 Kelurahan untuk bisa melakukan pemilahan sampah. “Setidaknya dapat mengurangi sampah yang ada di Banjarmasin. Setelah dipilah sampah, lalu nanti diproses lagi,” jelasnya.

Pihaknya sangat mengapresiasi permintaan untuk melibatkan masyarakat dan semua elemen untuk menangani permasalahan sampah.

“Massa aksi tadi juga bakal ikut mengawal sampai ke Jakarta, bahwa kondisi Kota Banjarmasin saat ini rigat. Tentu itu inisiatif mereka bahwa prihatin kondisi Kota Banjarmasin sekarang. Saya mengapresiasi akan hal itu, selama sesuai batas dan tidak melanggar aturan. Tidak membuat keributan, menyampaikan aspirasi dengan aman dan damai ke KLH RI,” tukasnya. (shn/smr)