SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Ada satu rumah yang dihuni satu keluarga tidak memiliki akses jalan, sejak banjir melanda Banjarmasin pada Januari 2020 silam. Jalan satu-satunya berupa titian sudah rusak, akibat terendam air banjir.
Hal itu yang menimpa pasangan suami istri Zainal dan Halimah beserta anaknya. Betapa tidak, rumahnya di Gang Taufik, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur dikeliling air setinggi lutut.
Jadi untuk keluarga tersebut menggunakan rakit kayu buatan sebagai sarana alternatif untuk bisa beraktivitas ke luar rumah. Tak jarang pula, berjalan kaki menerobos genangan air setinggi lutut, agar bisa menjalani aktivitas di luar rumah.
Akan tetapi, hal itu tidak akan dialami Zainal beserta istri dan anaknya. Sebab, kini sudah dibangunkan akses jalan utama, berupa jembatan apung untuk menuju rumahnya.
Jembatan apung tersebut merupakan bantuan Bank Kalsel.
Adapun bantuan yang diberikan Bank Kalsel berupa 50 buah drum, kayu, dan papan untuk pembangunan jembatan apung itu.
Pembangunan jembatan apung itu dilakukan secara gotong royong oleh warga setempat, didampingi lurah dan camat.
Zainal mengatakan, sudah beberapa tahun tidak bisa menggunakan sepeda motor menuju rumahnya.
“Sejak lima tahun lalu ditambah banjir 2020 lalu, saya dan keluarga tidak memiliki akses jalan yang bisa dilalui sepeda motor,” ujar pria yang bekerja sebagai sopir ini, Sabtu (21/1/2023).
Sehingga, ia sangat berterima kasih kepada Bank Kalsel, atas bantuan berupa bahan pembuatan jembatan apung tersebut.
“Terima kasih untuk Bank Kalsel, sudah lima tahun dan banjir lalu tidak ada titian kayak gini. Bantuan ini bermanfaat untuk saya dan keluarga,” tuturnya. (adv/smr)
