Site icon Seputaran.id

567 Calon Jemaah Haji Banjarmasin Siap Berangkat, Keberangkatan Terbagi Enam Kloter 

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Banjarmasin Zainal Muttaqin. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dari 764 kuota yang tersedia, hanya 567 calon jemaah haji asal Banjarmasin yang sudah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

Sehingga calon jemaah haji dari Banjarmasin yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini sebanyak 567 orang.

Keberangkatan calon jemaah haji dari Banjarmasin tersebut terbagi enam kloter penerbangan, yakni kloter 7, kloter 11, kloter 12, kloter 13, kloter 15 dan kloter 17.

“Jadi 567 calon jemaah haji yang berangkat itu sudah melunasi Bipih. Sedangkan sisanya itu belum,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Banjarmasin Zainal Muttaqin, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (24/05/2023) siang.

Dikatakannya, untuk kepastian masuk embarkasi Banjarmasin, pada Minggu 28 Mei 2023 masuk asrama dan besoknya, Senin 29 Mei 2023, mulai berangkat.

Ia menyatakan, persiapan keberangkatan calon jemaah haji tahun ini sudah hampir 100 persen dilakukan.

Sebab, pihaknya sudah melakukan beberapa tahapan pelaksanaan untuk ibadah haji.

“Persiapan awal yang paling utama dilakukan adalah tes kebugaran dan kesehatan tubuh,” katanya.

Kemudian sudah dilakukan pengecekan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) kepada calon jemaah haji yang akan berangkat.

Persiapan lainnya, para jemaah juga sudah melakukan pembuatan paspor yang didampingi oleh pihaknya.

Sebelum berangkat para jemaah juga dilatih Manasik Haji yang dilaksanakan di Kantor Kemenag Banjarmasin sebanyak 2 kali dan Kantor Kecamatan di masing-masing wilayah sebanyak 8 kali.

“Itu sudah kita lakukan, jadi sementara ini kita persiapan hanya dalam hal keberangkatan,” ujarnya.

Zainal melanjutkan, calon jemaah calon haji dengan usia rentan di Banjarmasin lumayan banyak.

“Terdata dari jumlah kouta itu ada sebanyak 43 lanjut usia (Lansia) dengan usia paling mentok 81 tahun,” sebutnya.

Namun, kata dia, yang dipastikan berangkat dan sudah melunasi Bipih hanya sedikit dan terhitung hanya belasan orang saja.

“Alasan mereka tidak berani untuk berangkat karena kebijakan tahun ini tidak ada pendampingan bagi Lansia, itu yang membuat masih ragu. Padahal di tahun-tahun sebelumnya ada pendampingan bagi mereka. Selain itu, pada 2023 ini ada kebijakan baru, yakni tidak ada lagi penggabungan mahram,” tuturnya.

Dikatakannya, dari 567 calon jemaah haji yang pasti berangkat itu ada beberapa yang terpaksa digantikan oleh pasangan atau ahli warisnya, karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

“Cuma untuk jumlah pastinya masih belum kita data. Pergantian terhadap jamaah calon haji untuk keberangkatan itu pasti selalu ada setiap tahunnya. Dimana memang sejak 2019 lalu kebijakan tersebut sudah diberlakukan hingga sekarang,” tukasnya. (shn/smr)