Site icon Seputaran.id

47 Ribu Jiwa Penduduk Miskin di Banjarmasin Belum Tersentuh BLT BBM

Kepala Dinsos Banjarmasin Dolly Syahbana saat diwawancarai wartawan. (foto : shn)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin hingga September 2022, jumlah penduduk miskin di Banjarmasin mencapai 71 ribu jiwa.

Namun dari jumlah itu hanya 24 ribu jiwa yang disusulkan mendapatkan bantuan subsidi atau bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM).

Sedangkan sisanya, yakni 47 ribu penduduk miskin di Banjarmasin belum tersentuh BLT BBM.

“Sementara yang bisa diusulkan hanya sebanyak 24 ribu jiwa, sedangkan sisanya belum terakomodir,” ungkap Kepala Dinsos Banjarmasin Dolly Syahbana, saat menghadiri pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Banjarmasin di Rattan Inn Hotel, Banjarmasin, Kamis (6/10/2022).

Makanya, kata dia, warga miskin yang belum terakomodir mendatangi kantor Dinsos Banjarmasin.

“Mereka mengklaim berhak menerima subsidi dan minta dicarikan solusi,” ujarnya.

Dolly menyatakan, bertambahnya jumlah penduduk miskin tersebut, membuat pihaknya tiap bulan mesti mengubah usulan yang diajukan di aplikasi Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

“Padahal seperti kita tahu, data yang diusulkan juga diverifikasi Kemensos RI,” timpalnya.

Selain itu, kata dia, penerima BLT BBM adalah yang termasuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Sebab, data itu digunakan agar warga bisa menerima bantuan dari pemerintah. “Contohnya untuk mereka yang berhak menerima bantuan subsidi BBM,” jelasnya.

Bagi dia, salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk miskin itu, imbas dari adanya kenaikan harga BBM.

Dia pun memprediksi, kenaikan jumlah penduduk miskin di Banjarmasin bisa saja terus meningkat, akibat efek domino yang tetap jalan.

Adapun salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk menekan angka kemiskinan, yakni melalui program  Bausaha Tanpa Bunga (Bahuma).

“Warga dipinjami modal untuk membuka usaha, tapi tidak dikenakan bunga. Kemudian menggelar pelatihan untuk mencetak wira usaha baru (WUB),” tukasnya. (shn/smr)