Site icon Seputaran.id

38 Rumah Tak Layak Huni di Banjarmasin Akan Direhab di 2023 

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat ikut membongkar rumah warga yang mendapat bantuan program RS Rutilahu. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dari 46 usulan ada 38 rumah tak layak huni yang mendapatkan Bantuan Sosial Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-Rutilahu) Banjarmasin 2023.

Program tersebut sudah berjalan dari 2019. Dan total hingga saat ini telah dilakukan rehab sebanyak 378 rumah.

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina berharap, keluarga penerima manfaat (KPM) yang rumahnya direhab bisa mendapatkan rumah yang layak huni, serta bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga dan juga mengentaskan kemiskinan.

“Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk warga Banjarmasin,” ujarnya saat penyerahan bantuan secara simbolis dan penghancuran RS-Rutilahu Banjarmasin 2023, di Jalan Kuin Utara RT 05 RW 01, Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin, Selasa (27/06/2023).

Ibnu melanjutkan, bantuan RS-Rutilahu ini tidak bisa cepat dan minimal diusulkan setahun lebih dulu, karena bentuknya hibah. Syaratnya rumah tersebut merupakan hak milik dengan bukti baik berupa segel ataupun sertifikat.

“Nanti masyarakat juga bisa gotong royong mengerjakan dan dana tersedia bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.Sehingga dana Rp 25 juta per unit itu bisa layak dapatnya,” sebutnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin Dolly Syahbana mengatakan, di tahun sebenarnya ada 46 unit rumah dianggarkan untuk program ini.

“Cuma dalam proses setahun itu ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan sendiri dan dijual. Jadi hanya 38 unit rumah yang akan dilakukan rehab. Kalau dari 2019 rumah yang sudah direhab ada 378 unit,” ujarnya.

Sedangkan, kata dia, pada 2024 ada usulan sekitar 225 unit yang telah masuk dan verifikasi.

“Tinggal nanti APBD mampu memenuhi atau tidaknya usulan tersebut sekali dalam setahun,” tuturnya.

Dikatakannya, usulan paling banyak ada di Banjarmasin Selatan, yakni 12 unit. Penerima bantuan ini merupakan usulan dari warga, namun anggota dewan paling banyak.

Untuk perbaikan rumah ini swakelola, jadi ada beberapa kelompok masyarakat yang akan membantu membangun.

“Tiap unit rumah mendapatkan Rp 25 juta dengan 20 hari kerja selesai,” pungkasnya.

Sedangkan, Hamidah, penerima bantuan, merasa bersyukur rumahnya bisa direhab.

Menurutnya, sudah dua tahun telah mengajukan untuk rumahnya diperbaiki baru ini terwujudnya.

“Tinggal di rumah ini sudah puluhan tahun sampai sudah memiliki cicit. Dan telah ditinggal suami sudah 4 tahun karena telah meninggal dunia. Sementara diperbaiki akan tinggal di tempat keluarga dekat rumah,” tukasnya. (shn/smr)