Site icon Seputaran.id

32 Tim dari 16 BPK di Sungai Andai Adu Ketangkasan 

Dua tim BPK saat adu ketangkasan. (foto : smr)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sebanyak 32 tim dari 16 Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Warga Sungai Andai (WSA) adu ketangkasan di Lapangan Jalan Cengkeh, Komplek Herlina Perkasa, Sungai Andai, Minggu (16/10/2022).

Lomba tersebut memperebutkan piala bergilir, tropi, sertifikat dan uang pembinaan.

Ketua Pelaksana Lomba Heru Kurniawan mengatakan, lomba ini merupakan yang ketiga, karena rutin digelar tiap tahun.

“Tapi saat Covid-19 melanda sempat tidak dilaksanakan,” kata Ketua BPK Kayu Bulan ini.

Ia melanjutkan, lomba ini diikuti 16 BPK Sungai Andai. “Masing-masing BPK mengirimkan 2 regu, jadi total ada 32 regu yang ikut adu ketangkasan ini. Untuk 1 regu terdiri dari 8 orang,” jelasnya.

Lurah Sungai Andai Dedi Fernadi menyambut baik lomba tersebut, karena bisa menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan.

“Semoga kegiatan ini tetap menjunjung sportivitas, sehingga melahirkan BPK yang teruji dan terlatih dalam menangani kebakaran dan bencana alam lainnya,” katanya.

Adu ketangkasan BPK Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran WSA ini, juga mendapat apresiasi Anggota DPRD Kalsel Habib Akhmad Bahasyim.

Memanfaatkan waktu resesnya, Ketua Angkatan Muda Penggerak Demokrat (AMPD) Kalsel ini menyempatkan hadir melihat lomba tersebut.

Pada kesempatan itu, ia mengharapkan, lomba itu bisa menumbuhkan harmonisasi dan rasa kekeluargaan Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran WSA.

Anggota DPRD Kalsel Habib Akhmad Bahasyim didampingi Lurah, Bhabisa, Bhabinkamtibmas Sungai Andai dan pihak panitia berfoto bersama di sela lomba. (foto : smr)

“Lomba ini jangan sampai menjadi ajang kehebatan, tetapi harus menjadi wadah meningkatkan silaturrahmi, kebersamaan dan kekeluargaan,” ingatnya.

Habib Akhmad menyatakan, selalu mendukung kegiatan BPK. Apalagi, salah satu prioritas Pemprov Kalsel adalah penanganan dan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

“Tentunya dengan adanya BPK, salah satunya dari swakelola atau swasta, maka penanganan Karhutla akan menjadi lebih mudah,” tukasnya. (smr)