Site icon Seputaran.id

30 Pelaku IKM Dibekali Pelatihan Prosedur Ekspor

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor foto bersama di sela kegiatan sosialisasi. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan bekerjasama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin menggelar Pelatihan Prosedur Ekspor.

Kegiatan yang diikuti puluhan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) tersebut berlangsung 3 hari dari 8-10 Juli 2024 bertempat di Hotel Pyramid Banjarmasin.

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor mengharapkan, kegiatan pelatihan prosedur Ekspor, pelaku IKM Banjarmasin ini bisa melakukan ekspor ke berbagai negara.

“Ekspor itu baik berupa kopi, biola dan produk lainnya,” ujarnya.

Sebab, kata dia, IKM di Banjarmasin ada yang sudah berhasil melakukan penjualan ke berbagai negara.

“Semoga melalui kegiatan ini, produk IKM kita seluruhnya di Banjarmasin bisa ditingkatkan kualitasnya dan bisa ekspor,” tuturnya.

Arifin yakin, dari berbagai negara bisa mengambil industri yang ada di Banjarmasin.

“Terima kasih atas pelatihan yang diberikan dan mempunyai kepedulian sehingga masyarakat Banjarmasin bisa didorong untuk ekspor,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Export Coaching Program Analisis, Pusat Pelatihan, Sumber Daya Manusia (SDM), Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Junianto mengatakan, pelatihan ini untuk memberikan wawasan terkait ekspor ke negara menjadi tujuan.

Dikatakannya, banjarmasin menjadi salah satu yang selama ini lebih berfokus kepada hasil pertanian seperti karet dan kelapa sawit.

“Kita coba akan tingkatkan ekspor dari para pelaku IKM di Banjarmasin, dengan produknya makanan, minuman, kerajinan anyaman dan alat musik biola yang sudah melakukan ekspor,” sebutnya.

Ia juga menilai, dari sekian produk IKM di Banjarmasin, potensi kopi di luar negeri juga sangat besar.

“Nantinya bagaimana kita coba mencarikan tujuan ekspor baru untuk mereka ataupun guna meningkatkan kapasitas ekspornya dengan memberikan pengetahuan. Karena pada saat ini lebih ke komoditas dan targetnya kita IKM supaya bisa naik kelas,” ucapnya.

Dia pun akan melihat terlebih dulu produk-produk dari peserta yang ikut pelatihan ini.

“Apakah sudah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan? Soalnya untuk negara maju, persyaratannya berat-berat sertifikasinya,” ucapnya.

Menurutnya, tiap negara tujuan persyaratannya beda-beda dan ada yang agak berat.

“Makanya diarahkan ke negara yang persyaratannya tidak terlalu kompleks. Misalnya makanan mungkin ke negara terdekat seperti Malaysia, Taiwan dan Hongkong supaya bisa masuk terlebih dahulu,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Ichrom Muftezar bersyukur, atas kerjasama dengan PPEJP yang cukup intens ini. Bahkan, beberapa kali kegiatan yang difasilitasi PPEJP selalu bisa dilaksanakan di Banjarmasin.

“Alhamdulillah 2 diantara 30 peserta yang mengikuti pelatihan ini telah berhasil melakukan ekspor diantaranya Biola ke USA dan negara lainnya serta Kopi juga telah ekspor,” ujarnya.

Ia berharap, dari peserta lain bisa menjadikan IKM telah melakukan ekspor.

“Minimal mendapatkan ilmu dan wawasan bagaimana cara memulai dan mengetahui prosedur ekspor,” katanya.

Ia pun menjamin, bila kualitas produk sudah baik akan didorong untuk melakukan ekspor.

“Insya Allah ekspor produk unggulan di Banjarmasin bisa bertambah lebih banyak lagi. Dengan harapan berbagai varian produk bisa diekspor,” tukasnya. (shn/smr)