Site icon Seputaran.id

11 Kasus Covid-19 Muncul di Banjarmasin, Kadinkes : Jangan Panik Virusnya Melemah

Kepala Dinkes Banjarmasin dr Tabiun Huda. (foto : shn/seputaran)

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kasus Covid-19 kembali muncul di Banjarmasin. Dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin sudah ada 11 yang terkonfirmasi sebagai pasien Covid-19.

“Laporan kasus perkembangan Covid-19 Banjarmasin per Senin 1 Januari 2024 terkonfirmasi ada 11,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banjarmasin dr Tabiun Huda saat dihubungi awak media.

Dengan adanya temuan kasus Covid-19 ini, ia meminta kepada warga agar mewaspadai, agar kasusnya tidak meningkat.

“Jadi kita tetap waspada, warga diimbau kembali mengurangi aktivitas yang tidak penting dan kembali memakai masker,” imbaunya.

Namun ia meminta, warga jangan panik dengan Covid-19 varian baru yang saat ini mulai menyebar, karena memiliki daya risiko yang lebih ringan akibat virusnya sudah beregenerasi sejak 2019 lalu.

Untuk gejala diderita terinfeksi Covid-19 tidak jauh berbeda dengan varian yang ada terdahulu, seperti batuk dan sesak napas.

“Covid-19 semakin beregenerasi semakin lemah, tapi gejalanya masih ada seperti batuk, sesak napas, demam dan lainnya. Tidak seperti varian Alpha atau Delta yang dulu, kalau tertular bisa menyebabkan kematian,” katanya.

Menurutnya, Indonesia saat ini memasuki masa endemi bukan lagi pandemi. “Di mana pandemi itu menyeluruh dan mematikan. Sekarang virus itu banyak tapi tidak mematikan,” tukasnya.

dr Tabiun Huda menyatakan, berdasarkan pengalaman, pihaknya siap untuk menghadapi jika sewaktu-waktu kasus Covid-19 meningkat.

“Banjarmasin sudah memiliki pengalaman menghadapi Covid-19 yang artinya kita sudah siap untuk penanganan virus ini, mulai alat dan nakes sudah berpengalaman,” jelasnya.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, kasus Covid-19 secara global ada peningkatan. Dan paling tinggi itu dari Singapura hampir 50 persen.

“Insya Allah untuk Kalsel khususnya Banjarmasin kita tetap seperti biasa saja. Kalau flu tetap pakai maskernya dan Protokol Kesehatan (Prokes) dijalankan. Kemudian ketika merasa tidak sehat Isolasi mandiri (Isoman) dan bawa istirahat. Begitu sudah pulih bisa beraktivitas kembali,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan, agar kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bisa dilaksanakan seluruh lapisan masyarakat. Seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk tidak membuang sampah dan air besar sembarangan.

“Jadi kebiasaan-kebiasaan seperti itu perlu digalakkan lagi,” pungkasnya. (shn/smr)